info lowongan kerja terbaru - kerja di rumah

Krismon,susah cari kerja.

Singkat cerita, pada masa yang akan datang semua orang akan menganggur dan lowongan pekerjaan sangatlah susah.Saking susahnya mencari pekerjaan, akhirnya seorang lulusan dari ITB terpaksa menerima tawaran untuk bekerja di Kebun Binatang Ragunan. "Apa boleh buat. Daripada nganggur, kerja beginian juga bolehlah, yang penting halal!" begitu tekadnya.
Maka sejak hari itu sang insinyur muda mulai bekerja sebagai "monyet-monyetan". Sepanjang hari harus betah mengenakan baju monyet, pakai topeng monyet sambil mengunyah pisang atau kacang rebus terus-terusan.
Dan harus jumpalitan selincah mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya tak beda dengan monyet asli yang sudah mulai punah. Tak ayal lagi pengunjung Kebon Binatang Ragunan membludak lantaran mau melihat si monyet super yang konon tidak hanya lincah dan gesit tetapi juga cerdas!.Wong lulusan ITB kok.
Sayang sekali yang namanya sial itu sulit dielakkan. Sedang enak-enaknya jempalitan, tiba-tiba "gedebuk.....byurrrrrrrrrrrr". Sang monyet terjatuh ke dalam kandang buaya. "Waduh, mati aku!"pikirnya sebelum dimangsa oleh buaya-buaya ganas itu.
Tapi ketika mulut buaya terbuka lebar siap mencaplok, dari dalam terdengar suara berbisik: "Jangan takut Mas, kami dari U.I.".

baca selanjutnya...

Latah & penyebabnya.

Bicara mengenai latah berarti kita berbicara tentang hal yang patologis dan abnormal. Juga bisa dikategorikan sebagai perilaku aneh. Akan tetapi yang bikin tambah aneh, latah hingga sekarang masih diterima masyarakat umum.Latah pada dasarnya lebih tercipta oleh lingkungan.Dulu yang latah itu biasanya wanita usia 40 tahun ke atas dan kebanyakan dari kalangan bawah yang hidupnya biasa memendam semua perasaan dan keinginannya.

Ada tiga jenis latah.
Pertama, latah yang cuma sebatas mengeluarkan, menyebut atau mengulang kata-kata tertentu, dan melakukan perbuatan tertentu, yang sangat berbeda dengan konteks yang sedang dia hadapi saat itu.Jadi, seakan-akan terputus dengan apa yang ada di pikirannya saat itu atau yang sedang terjadi.

Latah jenis kedua, meniru gerakan ataupun ucapan orang lain. Parahnya lagi, mereka sampai melakukan apa yang disuruh oleh orang lain.Biasanya orang yang latah ini akan merasa lelah setelah melakukan 'kegiatan' latahnya itu.Karena, latahnya dilakukan tanpa sadar dan dia pun sebenarnya tidak ingin melakukan hal itu.

Latah jenis ketiga, mereka yang menjadi terkondisi untuk melakukan latah. Biasanya berasal dari kelompok-kelompok tertentu, seperti artis atau waria.Jadi, dari sini dapat dilihat, latah bukan saja terjadi pada wanita, tapi pria pun bisa saja latah. Malah sepertinya sudah menjadi mode atau 'persyaratan' supaya bisa diterima dalam kelompok tertentu.

Bahkan, menurut penelitian, latah juga bisa disebabkan oleh factor masa kecil yang merasa tidak aman, merasa tidak dikasihi atau selalu tertekan.Tapi biasanya latah karena ini bisa hilang kalau dia memasuki lingkungan yang tidak stresfull.
Latah bisa saja terjadi pada anak kecil atau balita. Akan tetapi latahnya di sini bukan seperti halnya orang dewasa. Karena pada anak-anak, dia cuma sebatas meniru latahnya orang dewasa,"Lucu juga kelakuan si Om atau Tante," misalnya. Namun jika kebiasaan latah ini dibiarkan, anak pun bisa jadi terbiasa, dan ketika dia besar menjadi latah sungguhan.

Untungnya latah bisa disembuhkan melalui suatu terapi khusus.Akan tetapi itu terpulang pada si orang yang latah tersebut, mau atau tidak sembuh dari latahnya. Ia harus sabar untuk melakukan penyembuhan." Sebab untuk bisa sembuh, perlu waktu yang tidak sebentar.

baca selanjutnya...

Talak 3 untuk STYROFOAM

Kehidupan yang semakin pragmatis melahirkan produk yang praktis. Seiring dengan itu, modernitas mewujudkan tampilan produk yang 'modis'.Tak terkecuali untuk urusan bungkus makanan.Mulai dari kantong kresek yang warna-warni, berlogo, dan bergambar, sampai kotak makanan dan pengganti gelas minuman dari bahan seperti busa yang dipadatkan menjadi lembaran tipis. Styrofoam namanya.

Di pasar tradisional produk ini dijual hanya Rp 200 per satuan, ya memang begitu 'nasib' negara berkembang:jadi tong sampah.Di negara maju, styrofoam sudah nyaris masuk blacklist.Ia dianggap sebagai kemasan yang dibuat dari bahan-bahan kimia berbahaya.Di Jepang, misalnya, styrofoam sudah dilarang untuk bungkus makanan.

Di Eropa, penggunaan styrofoam, juga sudah tidak populer.Mereka banyak menggunakan bahan kemasan makanan dari kertas.Di Indonesia,bentuk kemasan serupa tapi dibuat dari kertas harganya kemahalan.Sedangkan di Cina, penggunaan styrofoam masih menjadi polemik. Silang sengketanya itu, tidak hanya soal ancaman terhadap kesehatan tubuh, juga limbah yang ditimbulkannya. Pemerintah dan masyarakat Cina jengkel, banyak styrofoam bekas makanan mengambang di danau dan lautan.

Seperti plastik, styrofoam memang sulit membusuk dan terutai. Juga laksana buih, tak bisa tenggelam ke dalam air. Akhirnya, styrofoam yang praktis dan modis itu, setelah habis pakai menjadi masalah yang tidak bisa dipandang remeh.

Tapi dari segi kesehatan, ada toleransi. Thomas menyatakan, tidak semua styrofoam mengandung bahan kimia berbahaya.Tapi seaman-amannya produk dari bahan kimia, dianjurkan, agar jangan menggunakan kemasan styrofoam secara telanjang.Sebaiknya dilapisi lagi dengan kertas.Styrofoam sangat berbahaya jika digunakan untuk mewadahi makanan atau minuman panas. Penelitian lainnya menyebutkan, makanan berkandungan minyak, juga mudah terkontaminasi oleh kandungan kimia yang membentuk wadah itu.

Styrofoam bisa menimbulkan efek samping yang tidak seindah bentuknya.Bahan pembentuk styrofoam ternyata bersifat racun yang dapat mencemari makanan atau minuman, sehingga berpotensi menyebabkan kanker.Styrofoam berasal dari foamed polysterene (FPS) dengan bahan dasar polistirena. Ciri-cirinya, ringan, kaku, rapuh dan tembus cahaya. Lantas diolah dengan mencampurkan karet sintetis (butadiena). Hasilnya, FPS menjadi berwarna putih susu.

Agar lebih lentur, ditambahkan zat plasticer seperti dioktiplatat (DOP) dan butil hidroksi toluena (BHT). Kata foamed diambil dari proses pembuatan dengan meniup untuk membentuk struktur sel dengan menggunakan gas chlorofluorocarbon (CFC). Kandungan zat pada proses terakhir itulah yang memicu banyak protes. Sebab, CFC adalah senyawa gas yang ditengarai sebagai penyebab bolongnya ozon, selimut bumi kita. Berbagai peralatan elektronik seperti kulkas dan AC, sudah dilarang menggunakan bahan senyawa CFC, lha ini malah digunakan untuk kemasan makanan manusia.

baca selanjutnya...

SMS mesra di hp pasangan

Kemukakan pada pasangan bila hal itu mengganggu dan ingatkan pasangan bagaimana etika berkomunikasi dengan orang lain.

"Ma, tolong, ya, nanti kalau ada HP-ku bunyi dijawab, aku lagi tunggu pesan," pinta suami yang tengah di kamar mandi. Tapi kemudian, si istri pun iseng membuka menu-menu yang ada di HP (Handphone) itu. Begitu dia buka menu "Baca Pesan", tampak SMS (Short Message Services) berbunyi, "Kok, tadi enggak datang, sih, Say! Kan, ditunggu, lo." Ada juga bunyi, "Nanti, kalau proyek kamu bisa goal, aku cium, deh!"
Kaget, awalnya itulah biasanya yang terjadi. Selanjutnya, muncul pula kecurigaan dan cemburu pada pasangan. Apalagi kalau kemudian ketahuan SMS seperti itu sering berdatangan di HP pasangannya.

Dengan SMS, seseorang bisa menyampaikan suatu pesan secara cepat tanpa perlu bicara langsung Karena kepraktisan dan kepopuleran SMS itulah, maka isi SMS bisa sangat beragam. Bisa berupa informasi atau berita-berita yang berkaitan dengan pekerjaan, kabar penting dari rumah, kata-kata bijak, nasehat, makian, konyol-konyolan, sampai joke yang mengarah dengan bahasa mesra dan berani, bahkan mungkin vulgar.

SALAH INTERPRETASI
SMS dengan kata-kata mesra, apalagi dengan kalimat yang jelas menunjukkan keintiman, misalnya, "I miss You" atau "I Love You," bila sampai terbawa ke rumah bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda pada suami/istri. Terlebih bila dia punya pandangan tertentu terhadap pasangannya. Misal, istri yang tak pernah menemukan suaminya bercanda yang konyol dan jorok, tapi lalu dia menemukan SMS seperti itu dalam ponsel suaminya, maka ada perasaan heran pada dirinya. "Apakah ini suami saya yang sebetulnya ataukah memang ada suatu hubungan istimewa yang lain?"

Dia tentu berpikirnya sudah menduga yang macam-macam, "Apakah ada sesuatu yang istimewa antara si pengirim SMS dengan pasangannya ini, karena, kok, bahasa yang digunakan itu bahasa yang harusnya ditujukan pada orang-orang yang istimewa." Apalagi bila pasangannya tak terbiasa masuk dalam dunia kerja yang seringkali unsur nonformalnya lebih mencuat atau tak terbiasa dengan joke-joke mesra dan vulgar, tentu saja dia jadi terheran-heran dan bertanya-tanya, "Kok, orang itu bisa SMS seperti itu, emangnya dia siapa?"

Suami/istri mungkin saja berpikir demikian karena dia punya norma-norma bagaimana berkomunikasi dengan orang lain yang bukan pasangannya. "Kalimat-kalimat mesra itu, kan, harusnya istimewa dan diberikan kalau dia punya hubungan khusus atau harusnya itu ditujukan pada pasangannya." Jadi, wajar jika akhirnya isi berita di SMS itu menimbulkan pertanyaan atau interpretasi berbeda pada si suami/istri.

Jadi, kembali lagi pada etika, bagaimana hubungan kerja, hubungan personal antarpribadi itu. "Memang mungkin SMS-nya itu sifatnya sekadar iseng atau jail, bukan yang sifatnya officially." Namun tetap saja harus tahu batas-batasnya dalam SMS. SMS sama saja berkomunikasi dengan orang lain, jadi norma-normanya sama saja dengan berkomunikasi secara langsung. Bukankah di dalam berkomunikasi, kita pun punya norma-norma bagaimana berkomunikasi dengan orang lain yang bukan pasangannya? "Kalimat-kalimat mesra itu, kan, harusnya istimewa dan diberikan kalau dia punya hubungan khusus atau hanya pada pasangannya."

Memang, dengan ber-SMS, tembok pembatasnya lebih longgar. "Orang bisa iseng pada yang bersangkutan tanpa perlu bertemu, tanpa perlu melihat bahasa tubuh, ekspresi dan banyak pertimbangan lainnya. Hingga, kala ada kebutuhan untuk mengobrol, gosip atau lainnya tanpa ada bukti yang terlihat ataupun terdengar, kecuali tampak memencet-mencet ponselnya tanpa diketahui dikirim ke mana, segala sesuatunya bisa tersembunyi."

SULIT MEMBUKTIKAN
Sulit untuk membedakan apakah ada suatu hubungan istimewa atau tidak antara pasangan kita dengan si pengirim SMS tersebut karena tak ada fakta atau buktinya. Misal, pada SMS yang berbunyi, "Kok, tadi tidak datang, Say? Kan, aku tunggu!", bisa saja pasangan mengatakan, "Iya memang saya menerima SMS seperti ini, tapi saya tidak datang ke tempat itu." atau "Tidak tahu siapa yang kirim SMS karena tadi HP dipinjam teman," dan banyak alasan lainnya. "Jadi memang pembuktiannya yang fair agak susah. Begitu pula dengan mengeceknya."

Begitu pun bila ada kata-kata "I Love You" pada HP pasangan, tetap tak bisa dilihat buktinya secara kasat mata. "Karena pasangan kita pun tak bertemu langsung atau membaca ekspresi wajah, dan lainnya. Sementara orang mengatakan 'I love you' itu, kan, perlu penegasan yang tak sekadar kata-kata, dia harus bisa mengekspresikannya, apakah dengan cara bicaranya yang halus, bahasa tubuhnya, atau sikapnya yang mengayomi. Semua itu, kan, tak terbaca pada SMS. Hanya sampai tahap gombal saja. Jadi mungkin masih sah saja, tak ada bukti kalau mereka ada apa-apa."

Lain hal kalau kemudian dari SMS itu ditindaklanjuti dengan bentuk-bentuk perhatian, semisal sering janji bertemu dan lainnya, hingga hubungan pun jadi berlanjut. "Nah, kalau sudah demikian, bisa saja jadi mengembangkan hubungan yang mengarah pada selingkuh. Selanjutnya, SMS hanya untuk memperkaya hubungan itu." SMS itu bukan sebagai penyebab selingkuh tapi hanya sekadar ajang komunikasi. "Untuk sampai terjadi selingkuh itu, kan, tergantung orangnya. Mungkin ada yang memang punya riwayat seperti itu, bisa saja terjadi."

Namun demikian, bila memang suami/istri merasa curiga karena isi SMS yang dianggap serius, maka bisa ditanyakan pada pasangannya, "Apa maksudnya ini dan arahnya ke mana?" Kalau si pasangan mengatakan cuma iseng, tapi bagaimanapun juga ada batas-batas yang tak boleh dilanggar, yaitu tak boleh terlalu berani atau terlalu vulgar. "Karena itu merupakan suatu ketidakpantasan, yang mana harusnya kalimat-kalimat mesra itu disampaikan hanya kepada pasangan masing-masing."

SEBAIKNYA SALING MENGINGATKAN
Bila SMS itu dari kacamata suami/istri jadi tak etis atau tidak dalam adab yang bagus, tentunya masing-masing harus saling mengingatkan pasangannya bahwa SMS itu bisa menimbulkan interpretasi yang macam-macam dari penerima lawan jenisnya. "Pasangannya itu sendiri pun harus tahu, dong, norma dalam etika pergaulannya.

Sebaiknya suami/istri juga bisa minta pada pasangannya untuk tidak meladeni atau membalas SMS yang tak terlalu perlu. "Kalau sekadar memberi informasi bisa saja dengan menanggapinya singkat, hanya mengirimkan ucapan terima kasih atau thanks saja sudah cukup." Kalau ternyata si pengirim terus mengirim SMS mesra alias pasangan merasa diteror SMS mesra oleh pengirim yang sama, bisa saja kemudian ganti nomor telepon atau tidak menerima nomor-nomor tertentu.

Ada baiknya juga, kalau suami/istri mendapatkan hal itu dari orang lain, sebaiknya dihapus saja. "Kalau dia memang tak ada apa-apa dengan pengirim SMS, tentunya dia pun akan bersikap terbuka pada pasangannya. Tapi sebenarnya dalam hal ini, persoalannya itu bukan pada masalah SMS-nya tapi pada perilaku orangnya. Jadi, agar tak sampai menimbulkan perkara dan memicu pertengkaran, sebaiknya hapus saja berita-berita yang tak diperlukan. Juga tak meladeni atau menanggapi kembali berita-berita yang tak perlu." Lebih aman begitu, kan, Bu-Pak.

baca selanjutnya...

Asma

Asma sama dengan infeksi saluran pernapasan atas dengan gejala awal sesak napas, begitu biasanya orang awam beranggapan.Asma sebenarnya tidak selalu identik dengan infeksi saluran nafas atas.Satu hal lagi, asma tak sepenuhnya karena faktor keturunan.

Faktor pemicu lainnya adalah perubahan cuaca, fast food, makanan kemasan, dan kelelahan fisik yang gejalanya batuk namun tidak bisa disembuhkan oleh obat batuk. Pada anak,biasanya batuk ini berkepanjangan,bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu.Jika itu yang terjadi, sebaiknya orang tua berhenti memberi obat batuk dan segera bawa anak ke dokter spesialis anak atau langsung ke dokter paru anak.

Ada berbagai ciri yang bisa terlihat jika anak menderita asma karena asma sendiri dibagi dalam 4 derajat/tingkatan. Yaitu serangannya jarang sekali, ringan, sedang, dan berat. Pada tahapan berat, anak hampir setiap hari mengalami serangan batuk dan sesak nafas.Jika serangannya sudah sampai pada serangan akut berat, diminta menyelesaikan satu kalimat saja, si penderita akan kesulitan. Tanpa stetoskop pun, bisa terdengar bunyi mengik.

Sekalipun disebabkan banyak faktor, bukan berati kita tidak bisa mencegah atau membentengi anak dari asma.Cara yang paling ampuh, efektif, serta efisien untuk membentengi anak adalah dengan ASI.Karena itu, beri ASI pada anak ketika masih bayi.

baca selanjutnya...

Pohon Ajaib

Di sebuah negeri antah berantah hiduplah seorang raja, ratu dan putri kesayangan mereka,Mayang.
Mayang dikenal sangat cantik, namun tak seorang pun rakyat kerajaan itu dapat melihatnya sehingga setiap pemuda di kerajaan itu penasaran sekali ingin melihatnya.
Di dalam lingkungan kerajaan itu terdapat sebuah taman yang indah, di sana ada banyak sekali tanaman, baik bunga maupun pepohonan yang terlihat cantik dan karena keindahannya.

Mayang sangat suka pergi ke taman itu, apalagi dia tidak boleh pergi ke mana-mana sehinggadiahanya pergi ketaman itu saja sehingga dia sangat mengenal isi setiap jengkal taman tsb. Para pemuda tau kalo Mayang itu suka pergi ke taman, dan pada suatu subuh seorang pemuda yang sangat penasaran melihat putri mayang nekat meloncat pagar tembok istana dan masuk ke taman kerajaan. Pemuda tersebut lalu menguburkan dirinya di tanah, kecuali (maaf) barangnya, sehingga hanya barangnya saja yang kelihatan.

Pagi itu putri Mayang pergi ke taman dan saat berjalan-jalan betapa terkejutnya dia melihat ada tanaman baru di tamannya, lalu dengan rasa penasaran dia mendekati tanaman yang aneh itu dan sambil membungkuk dipegang-pegangnya tanaman tsb, lalu dielus-elusnya dengan sangat lembut dan perlahan lalu tidak lama dia elus-elus, secara tiba-tiba tanaman tsb yang tadinya layu seperti tanaman yang mau mati berdiri tegak, dan tidak lama kemudian mengeluarkan cairan. putri Mayang sangat kaget lalu berkata "wow tanaman ini lucu sekali, kalo dipegang bisa berdiri dan mengeluarkan cairan". "seperti tumbuhan putri malu tapi ini aneh, putri malu tidak seperti ini tidak ada daunnya hanyaaaa... batangnya doaaang....!! Benar - benar aneh saya baru pertama menemukan pohon ini..!! ahh...saya namakan tiang malu karena tanaman ini seperti tiang bendera dan putri malu".

Lalu setelah puas dia pun pergi berjalan-jalan dan kembali ke rumahnya. Setelah putri Mayang pergi, pemuda itu langsung bangun dan bergegas kabur dari taman itu, lalu dia kembali ke kampungnya dan menceritakan kepada teman-temannya tentang pengalaman yang telah di alaminya, dan dia selalu mengatakan bahwa putri itu cantik sekali, sehingga para pemuda di kampung itu iri dan berencana untuk mengikuti apa yang telah dilakukan pemuda yang pertama tadi. Maka pada subuh keesokan harinya, belasan pemuda dari kampung itu pergi meloncati pagar tembok kerajaan dan masuk ke taman, lalu melakukan hal yang sama dengan pemuda sebelumnya, mereka menguburkan diri di tanah dan hanya mengeluarkan barangnya saja.

Pagi itu seperti biasa putri Mayang pergi berjalan-jalan ke taman dan dia sangat terkejut karena melihat belasan tanaman baru yang dia lihat dan pegang di hari sebelumnya, maka dia langsung berteriak:

"Pengawal !!!!!!" dan para pengawal berdatangan,putri Mayang berteriak lantang :

"TEBAAAANNNNGGGGG?????"

baca selanjutnya...

Kekerasan Fisik dan Verbal

Dalam aksi mengkambinghitamkan anak,orang tua melakukan kekerasan, baik fisik maupun verbal. Secara fisik, contohnya, anak dicubit atau dipukul, bahkan tak jarang sampai meninggalkan memar atau malah luka lebam. Kekerasan verbal atau verbal abuse menggunakan kata-kata kasar bernada penghinaan pun tidak kalah menyakitkan buat anak. "Sebetulnya, ini yang lebih membahayakan karena merendahkan sekaligus menyinggung dan menyakiti perasaan secara personal. Dengan mengata-ngatai anak 'Jelek', 'Bodoh', atau 'Dasar anak enggak tahu diuntung!' dan sejenisnya."


Di sini yang jadi sasaran bukan fisik, melainkan aspek pribadinya dan ini jelas lebih membahayakan. Bukankah anak jadi sulit membangun konsep dirinya secara positif? Sementara dengan konsep diri yang negatif, anak jadi merasa dirinya tak kompeten alias rendah diri. Otomatis ia tak berani tampil, tak berani mencoba, hingga lebih sering menemukan kesulitan dalam bersosialisasi. Selain merasa tak disayang yang akhirnya memunculkan rasa iri dan marah pada siapa saja. Bukankah masalahnya jadi melebar dan kian memburuk.

Selain beratnya konflik yang dihadapi, pengkambinghitaman juga dipengaruhi kepribadian si orang tua sendiri. Di tangan orang tua yang memiliki kepribadian sadis sementara masa kecilnya juga tak bahagia, bisa saja kehidupan anak harus berakhir tragis.Semestinya,orang tua segera mengkomunikasikan masalahnya dengan pasangan tanpa harus mencari kambing hitam atau tempat pelampiasan kekesalan.

Bahkan kalaupun tingkat konfliknya tinggi sekali, orang tua tidak boleh seenaknya menghukum atau menyatakan hal-hal negatif tentang anak secara langsung dengan nada tinggi pula. "Baiknya dipikir dulu, deh. Entah dengan menghitung jari atau masuk kamar mandi sejenak untuk meredakan kemarahan." Selain harus bisa membedakan mana masalah yang jadi porsi dirinya dengan pasangan dan mana yang memang murni kesalahan anak. "Dengan kata lain, harus bisa berpikir rasional dan tidak terbawa emosi."

Kalaupun pernah sesekali keceplosan omong, bisalah ditoleransi. Akan tetapi mesti segera introspeksi diri dan berani minta maaf pada anak. Supaya anak tahu orang tuanya bukan malaikat tanpa salah. Jelaskan, "Maaf ya, tadi Mama ngomong seperti itu. Soalnya Mama lagi pusing banyak pikiran." Tentu saja permintaan maaf ini harus tulus dilakukan dengan sambil memeluk anak. Selain disertai niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bila tidak dikemukakan, bukan tidak mungkin justru anak yang merasa terbebani. Dia pikir orang tuanya marah-marah gara-gara dia melakukan kesalahan.


baca selanjutnya...

Jangan bertengkar di depan anggota keluarga (anak).

Orang tua ataupun anggota keluarga lainnya,sebaiknya tidak bertengkar di depan anak,terlebih yang masih balita. Soalnya mereka belum mengerti apa-apa,sementar aspek peniruan atau modeling kuat sekali. Hingga kemungkinan besar anak pun akan meniru berkata kasar atau melampiaskan kemarahannya pada orang tua maupun keluarga / orang lain.Kemampuannya untuk berpikir sebab-akibat masih terbatas. Hingga ia pun masih sulit mencerna mengapa pertengkaran ibu-bapaknya bisa terjadi.

Selain itu, anak juga masih bersifat egosentris. Artinya, seluruh perhatiannya masih terpusat pada dirinya belum pada anggota keluarganya. Nah, pada anak yang sensitif bukan tidak mungkin ia akan menyimpulkan bahwa pertengkaran kedua orang tuanya sepenuhnya gara-gara dia. "Jangan-jangan karena aku”.Atau "Aduh, aku sama siapa kalau mereka pergi?" kalau kebetulan ia mendengar ayah/ibunya mengancam akan pergi. Tak heran kalau rasa cemas dan takut selalu membebani anak.

Kalau hubungan dalam keluaraga / perkawinan baik, biasanya mereka akan lebih sabar dan mudah memahami anaknya. Bukankah anak usia ini memang sedang memasuki masa negativistik, semisal jadi "hobi" membangkang hingga terkesan susah diatur, misalnya. Pasangan yang memiliki hubungan baik satu sama lain biasanya juga lebih mampu mengontrol diri.

Mereka mungkin memilih tempat di kamar atau di mobil di mana tidak ada anak.Sebaliknya,kalau hubungan perkawinan suami-istri / keluarga buruk, tak jarang justru pertengkaran sengaja dilakukan di depan anak agar anak tahu. Padahal di usia ini manalah mungkin mengharap anak bisa menilai/menentukan siapa yang salah dan benar di antara kedua orang tuanya.

baca selanjutnya...

Imbas kemarahan ortu terhadap keluarga / anak.

Hubungan ayah-ibu yang menyimpan amarah,jelas berimbas pada pola asuh anak. Semisal dalam penerapan disiplin anak didlm keluarga,ibu yang mengatakan,"Ayo, Dek, kamu harus tidur, jangan menonton TV aja!" justru akan dihadapi dengan sikap frontal si ayah, "Enggak apa-apalah, filmnya bagus!"Wah runyamkan,kalau satu keluarga sudah begini? Sementara ibu yang sudah dipenuhi emosi negatif bukannya mengkomunikasikan soal kedisiplinan ini pada suaminya, tapi malah menghardik si anak,"Dasar brengsek! Sama-sama susah diatur!"

Bukan cuma itu.Hubungan suami-istri yang memburuk memang cenderung mengkondisikan seseorang untuk mengorek-ngorek kesamaan pasangan dalam diri anak. Celakanya, kesamaan pada anak ini yang lantas dijadikan "tameng" untuk menyerang sekaligus berlindung dari pasangan. Nah, anak dengan kesamaan/kemiripan secara fisik maupun ciri kepribadian dengan pasanganlah yang biasanya dijadikan sasaran empuk.

Sangat mungkin pula terjadi.anak dendam atas perlakuan orang tuanya di masa lalu. Sewaktu kecil mereka tak bisa berbuat apa-apa membela dirinya. Selain dituntut untuk jadi anak baik-baik agar tak dianggap anak durhaka. Mau tidak mau seluruh perasaan negatifnya tentang orang tua dipendam terus sampai dewasa. Terlebih bila pengkambinghitaman tersebut sudah jadi menu sehari-hari dalam keluarga dan orang tuanya tak pernah meminta maaf.

Seyogyanya,orang tua mesti introspeksi jika anak berani mengekspresikan protes-protes kecilnya kepada keluarga / ortu.Semisal,"Mama jahat,aku enggak sayang sama Mama.", atau "Papa jangan marah-marah terus, dong!" Kalau ungkapan seperti yang muncul kenapa tidak dinetralisir dengan memberi penjelasan yang proporsional pada anak. Selain lewat ungkapan, orang tua pun mestinya bisa melihat ketidaksetujuan atau ketidaksukaan anak pada orang tua itu lewat ekspresi wajah. Hingga pandai-pandailah orang tua "membaca" apa yang tengah dialami anaknya.Mau menjadi ortu yang si hormati anak?Sayangilah anak anda.Mudah-mudahan bisa menjadi keluarga yang saling menghormati.

baca selanjutnya...

Kesal pada keluarga,anak jadi "KORBAN"

Kesal pada pasangan? Itu, sih, soal biasa. Tapi jangan lantas melampiaskannya pada si kecil, dong. Dampaknya buruk, lo!

Tanpa sadar banyak orang tua di dlm satu keluarga,saat bermasalah dengan pasangan lalu melampiaskan kemarahan/kekesalannya pada anak. Terlebih kala anak berperilaku buruk. Ironisnya, anak pun tetap jadi "korban" meski tak memperlihatkan perilaku buruk hanya karena kekesalan pada pasangan sudah mencapai puncak. Melakukan kesalahan sepele pun, dimarahi habis-habisan. Hingga bisa dibilang, masalah sebetulnya bukan bersumber dari anak, tapi pada si individu bersangkutan yang tidak bisa berkomunikasi maupun mengelola emosinya. Sementara yang jadi korbannya siapa lagi kalau bukan anak?

Beban pekerjaan di kantor, masalah keluarga dan konflik lain yang memunculkan kekesalan dan kemarahan pada pasangan, termasuk urusan ipar dan keluarga besar. Ironisnya, yang bersangkutan justru enggan membicarakan konflik tersebut dengan pasangan guna mencari solusi. Segudang alasan dikedepankan, mulai dari takut menyinggung perasaan pasangan / keluarga,tak mau ribut, atau malah saking kesalnya jadi ogah bicara pada pasangan. Tak heran jika akhirnya banyak pasangan yang memilih memendam kemarahan tersebut.

Padahal, kekesalan dan kemarahan pihak istri pada suami atau sebaliknya, bila dipendam akan terakumulasi alias kian bertumpuk dan membahayakan keharmonisan keluarga.Nah, dalam kondisi emosi yang bertumpuk, yang bersangkutan tetap membutuhkan orang atau anggota keluarga yang lain sebagai sasaran,istilah psikologinya” displacement”.Dan kalau anak yang dijadikan sasaran itu karena anak merupakan sosok yang paling gampang ditemui dalam keseharian di bandingkan anggota keluarga yang lain.Selain karena usia dan ukuran tubuhnya yang membuat si anak sebagai sosok tak berdaya.Jadi kelolalah emosi anda dengan baik,sehingga anggota keluarga khususnya anak tidak menjadi korban kemarahan anda.

baca selanjutnya...

Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Icio Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Digg Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Del.icio.us Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Facebook Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Reddit Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Propeller Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Furl Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Yahoo Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Google Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Blinklist Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Diigo Bookmark to:http://1keluarga.blogspot.com Technorati Information